Ketika menyadari bahwa anak saya di usianya perlu untuk diajarkan kisah nabi, saya segera mencari cara untuk bisa membacakan buku ke si kecil. Saya tidak mau melewatkan golden age anak tanpa mengenalkannya pada kisah nabi. Kisah-kisah nabi sarat pelajaran Tauhid juga kisah sejarah yang timeless, untuk bisa diaplikasikan ke keseharian.
Saya teringat waktu SD, Almarhum Papa saya mengenalkan kisah nabi dari buku-buku. Sampai sekarang saya masih teringat beberapa kisahnya dan bahkan ilustrasi bukunya. Di masa-masa tersulit, kadang saya teringat beberapa tokoh di kisah Nabi dan keteguhan hati mereka. Sayangnya tak banyak lagi sejak itu kisah nabi yang saya ketahui.
Waktu itu untuk berhemat, saya mencari buku kisah nabi di iPusnas untuk dibacakan ke anak saya. Alhamdulillah, tersedia secara digital e-book kisah nabi yang sampai sekarang menurut saya adalah versi kisah nabi untuk anak yang terbaik. Saya cukup ‘galak’ mengenalkan kisah nabi ke anak karena menurut saya pengajaran ini penting. Demi mengenal agama dan akhlak, juga kebesaran-Nya.
Alhamdulillah, anak saya dinamakan dari salah satu nama nabi. Sehingga, itu jadi pilihan kisah nabi pertama yang saya bacakan ke dia. Diapun excited, karena namanya sama dengan nama dia. Kisah nabi itu sangat bagus, karena menceritakan mukjizat dari Allah dan juga keimanan si nabi.
Mungkin kisah nabi yang namanya sama dengan anak saya ini, tidak terlalu membuat saya tertohok. Karena saya cukup tahu kisahnya sejak lama, walau saya jadi diingatkan akan kekuasaan-Nya dan segala sesuatu mudah dari perintah-Nya. Ada satu kisah lain yang buat saya tertegun selagi membacanya.
Adalah Kisah Nabi Ayyub yang membuat saya.. Malu dengan keluh kesah yang suka saya pikirkan maupun utarakan. Seorang nabi yang kaya raya, walaupun jatuh miskin tetap tidak berubah keimanannya. Bahkan ketika sakit kulit, dia malu meminta pertolongan kepada-Nya lantaran tidak seberapa siksaan dunia.
Betapa mudahnya manusia mengeluh, apalagi di jaman segalanya instan. Betapa mudahnya manusia emosi ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai harapan. Sesungguhnya segala penyakit diturunkan untuk mengurangi dosa kita, insya Allah dan menguji keimanan hamba-Nya.
Saya juga belajar dari kisah Nabi Sulaiman, yang begitu santunnya meminta izin pada semut-semut sebelum pasukannya lewat untuk perang. Semut! Bayangkan, jaman sekarang kadang yang tak terlihat berarti tidak ada. Rasanya saya nggak pernah sampai minta izin ke binatang kecil untuk sesuatu yang saya ingin lakukan. Seharusnya kita bisa juga begitu santun ke binatang yang juga termasuk ciptaan-Nya.
Sebenarnya, sebelum mengenalkan kisah ini ke anak saya sudah lebih dulu mengetahui. Jujur sampai sekarang ini adalah kisah favorit saya mengenai Rasulullah. Kisah ini memperlihatkan halus dan baiknya akhlak Nabi Muhammad.
Di suatu hari yang sibuk, saya putuskan untuk mengenalkan anak kisah nabi melalui video. Ternyata, tersedia video kisah nabi Muhammad dan Pengemis Buta. Diluar dugaan, anak saya malah suka dan selalu minta diputarkan. Semoga anakku belajar dari akhlak Rasulullah ini.
Begitulah beberapa kisah nabi yang dikenalkan ke anak saya, tapi justru saya ikut mengambil pelajaran dan hikmah. Alhamdulillah, ini bagian dari pengajaran homeschooling di rumah. Sungguh segala sesuatu terjadi menurut izin-Nya dan kuasa-Nya. Semoga lebih banyak lagi pelajaran Nabi yang saya dapat bersama si kecil.
featured image source
Merenung dari Drama Mengenai Frenemy, Sebuah Pembelajaran - Sejak bahas drakor Divorce Insurance (2025), saya…
Black Cat & Golden Retriever Theory dalam Film-film Romantis Terkenal - Ternyata ada istilah baru…
Dilema Tas Branded - Sore itu Rara sibuk mendampingi si kecil ikut kelas online. Mayang…
Cerah Tapi Padat di Taman Safari (Day 2) - Setelah hari pertama agak kecewa karena…
Hujan-Hujan Kok ke Taman Safari (Day 1) - Semenjak acara jalan-jalan tahun 2023, kami masih…
Review Divorce Insurance (2025) & Nostalgia Meteor Garden (2001) - Awal tahun saya ngga banyak…
View Comments