15 Hal Tentang Saya, Ternate dan Jakarta

TERNATE-JAKARTA
sumber foto: Unsplash

15 Hal Tentang Saya, Ternate dan JakartaTantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog Juli 2023 yang bertema Daerah Asal bikin saya bingung sendiri. Mungkin kalau ditanya kenapa, saya akan mulai dari respon saya ketika ditanya “Asal Kamu Darimana?”. 

Saya akan jawab, “Ternate.” Lalu saya akan melihat respon si penanya apakah dia tahu Ternate itu dimana atau nggak. Kalau langsung tahu, wah hebat. Berarti antara dia suka travel atau wawasan tentang Indonesianya bagus. Lainnya mungkin akan menebak-nebak dimana letak Ternate, apakah di kepulauan A, B atau C.

Ternate sendiri terletak di Maluku Utara. Letaknya dikelilingi laut dan dijuluki land of spices karena begitu kaya rempah juga kaya seafood. Tapi saya sendiri sebenarnya bisa dibilang bukan Ternate tulen. Karena bukan kelahiran Ternate juga hehehe.

Saya lahir di kota metropolitan, Ibukota Indonesia, Jakarta. Kota yang sibuk dengan polusi, suhu dan kepadatan penduduk yang tinggi. Karena alasan polusi ini yang membuat saya pindah ke Depok, selain juga karena ingin dekat dengan keluarga lain. 

Tapi yang lekat dengan rasa “pulang” tetap saja ya daerah kita besar dan lahir, yaitu Jakarta. Khususnya rumah keluarga saya di daerah kelurahan “R”. Home sweet home, kelurahan “R” adalah tempat masa kecil yang selalu dikenang.

Biar adil, saya sebutkan saja ya hal-hal mengenai Ternate, Jakarta dan Kelurahan “R” dalam beberapa poin:

5 Hal Mengenai Ternate

1. Karena dikenal sebagai land of spices, salah satu minuman khasnya adalah Air Guraka. Waktu kecil saya ngga suka banget minuman ini. Karena pedas diminum, kental rasa jahe dan rempahnya. Ada topping kenari di atasnya. Belakangan saya baru tahu ada juga Kopi Guraka. Saya malah kepo banget pengen cobain. Mungkin kalau saya sudah coba, bisa dimasukkan ke daftar santapan Ternate yang membekas di hati.

2. Mirisnya harga tiket ke Ternate lebih mahal dibanding ke Singapura dari Bandara Jakarta. Ini agak aneh nggak sih? Sesuatu yang harus dipikirkan deh. Kenapa bisa begitu?

3. Keindahan alam Ternate sampai diabadikan di pecahan uang seribu rupiah era sebelum sekarang. Yaitu di Desa Fitu. Saya sempat diajak melihat keindahannya waktu berkunjung ke Ternate tahun 2010. Memang itu salah satu seindah-indahnya pemandangan yang pernah saya lihat sendiri. Masya Allah, cantik banget. Sambil makan pisang goreng dan kacang, itu best fried banana ever

Pantai Sulamadaha, Ternate – 2010

4. Satu hal yang tidak saya ceritakan begitu banyak di tulisan Trip ke Ternate tahun 2010 adalah keindahan alam Pantai Sulamadaha. Air pantainya bening biru kehijauan dan sampai terlihat karang dan rumput lautnya. Disitu saya sempat diajak naik perahunya dan minum (dan makan) kelapa dari batoknya. Segar sekaliii. Benteng-benteng disana juga cantik.

5. Sayangnya saya tidak lahir di kepulauan eksotis seperti Ternate. Mungkin I would be a beach kid seperti almarhum Bapak saya, hehe, ketemu laut langsung berbinar-binar mau berenang. Instead saya malah jarang-jarang berenang nih. Tapi begitu melihat laut Ternate di umur 20an, rasanya familiar sekali. Padahal terakhir kali ke sana waktu kecil. 

Tambahan: Oleh-oleh khas Maluku lain yang bisa dipertimbangkan adalah minyak kayu putih. Waktu dulu saya beli minyak kayu putih di Ibukota maupun Depok, saya kecewa karena ‘mild’ banget efek dan aromanya. Ternyata selama ini saya dimanjakan dengan minyak kayu putih khas Maluku, yang hangat dan aromanya tajam. 

5 Hal Mengenai Kelurahan “R”

1. Jajanan favorit saya ketika SD atau sekolah dasar adalah kue cubit. Biasanya kue cubit ini ada di depan sekolah dijual oleh si tukang. Kalau ketemu tukang jualan kue cubit kok girang. Rasanya manis dan lembut. Bawahnya kecoklatan dan atasnya putih gading. Ahh. jadi pengen ngemil kue cubit. Kok saya hampir ngga pernah lihat jajanan ini di tempat lain ya?

2. Pasar Sunan Giri adalah pasar yang sangat sering saya keluarga maupun teman-teman datangi. Bisa untuk membeli baju sekolah atau buku tulis. Juga kebutuhan lainnya juga untuk menjahit baju maupun mencari bahan grosir lainnya.

Lucunya walau lokasi pasar ini dekat sekolah Islami, dulu dia punya bioskop kecil yang suka menayangkan film-film Indonesia yang 17++ di lantai duanya. Saya masih ingat kalau jalan melewatinya ketika kecil, suka melongok ke atas melihat spanduk berisi poster film yang dicat dengan tangan yang jadul itu terpampang di atas pagar Pasar. Kalau judulnya menjurus-jurus, saya dan teman-teman suka ngikik ngetawain sambil berlalu. 

3. Di dekat rumah ada lapangan golf yang dikenal suka didatangi oleh mantan Presiden Soeharto. Uniknya ketika saya sudah menikah saya baru masuk ke dalam untuk shalat Ied bersama keluarga. Dulu tuh ada saudara yang kepengenan jadikan lapangan golf itu sebagai venue nikah. Hmm, memang bagus banget deh lokasinya. 

Sumber foto : Tribun Depok

4. Bakwan Bakso Malang (BBM) di dekat rumah juga adalah jajanan andalan saya, keluarga dan teman-teman saya. Namanya Bakwan Bakso Malang Cak Su Kumis. Begitu hitsnya BBM ini sampai teman-teman SMA juga nongkrong disini, padahal agak jauh juga dari SMA-nya. Kalau lagi flu, saya suka pesan karena kuahnya nendang banget diminum (or banyak MSG-nya).

BBM ini suka ngantri panjang dan terakhir saya intip dari Gofud, harga per item Baksonya seharga delapan ribu rupiah. Saya dan teman-teman kecil saya bahkan janjian mau mendatangi bakwan bakso malang ini di cabang lainnya demi nostalgia

5. Di sekitarnya juga ada Stadion Bea Cukai. Kadang saya suka ke situ untuk olahraga. Waktu ada kejuaraan olahraga nasional, Tim Sepakbola nasional suka latihan disini. Ada juga kolam renang untuk umum. Dulu di dalamnya ada restoran khas Cirebon yang juga jadi favorit keluarga disitu namun sekarang sudah ditutup. Apa terdampak pandemi? 

5 Memori Tentang Jakarta

Rasanya ada begitu banyak hal tentang Jakarta yang umumnya sudah diketahui orang ya. Mungkin biar agak unik saya sisipkan saja pengalaman unik saya di Jakarta. 

1.Waktu SMA, saya dan teman-teman janjian ke wahana Dunia Fantasi. Setelah seharian main, saya dibujuk teman naik untuk wahana Bianglala di Dunia Fantasi. Padahal teman yang bawa mobil untuk ‘mengangkut’ kami ke sana sudah wanti-wanti. Kalau jam 5 sore kami ga muncul, dia akan ninggalin kita. Dan benar, untuk naik Bianglala saja sudah mengantre panjang. Alhasil, kami pulang naik KRL. Itu pertama kali saya naik kereta dalam kota. Merasa agak ngeri, tapi Alhamdulillah saya turun di halte kereta dekat rumah dan pulang naik mikrolet tanpa masalah. 

2. Pernah ada field trip ke Jakarta waktu saya mengemban ilmu di Bandung. Sebelum ke tujuan malam hari, teman-teman mendatangi mal di Senayan. Balik dari sana teman-teman heboh sendiri karena di eskalator melihat artis ibukota. Saya? Biasa aja karena wajar artis suka datang ke mal itu. Membuat ngeh kalau saya ini emang anak Jakarta. Lihat artis biasa aja. 

Suasana Toko Buku Aksara Kemang

3. Kalau dipikir-pikir saya agak sering juga ketemu artis. Tapi agar lebih relate ke tema Tantangan ini saya coba cari yang Jakarta banget. Misalnya saya pernah ke toko buku hits di Kemang (yang sudah tutup karena efek pandemi) yang juga sempat jadi toko buku favorit saya.

Disitu saya melihat sutradara video klip terkenal inisial “DJ” dengan gayanya yang nyentrik dan aktor ganteng langganan film Islami dengan inisial “FD” yang penampilannya dandy sekali. Apanya yang Jakarta sih selain dari seleb-seleb? Toko bukunya. Karena jual buku impor dan musik indie yang pada masanya hits sekali. Saya bahkan beli kamera plastik pertama saya di toko buku itu. Nama toko bukunya Aksara. 

4. Pernah saya, orangtua dan kakak ke Gelora Bung Karno demi lari pagi. Saya senang karena ada quality time sama keluarga. Almarhum Bapak fokus lari di lingkaran terdalam luar GBK. Saya dan kakak malah ngomongin mau jajan apa habis lari, karena sarapan sekedarnya sebelum jalan. 

Banner tantangan MGN 2023

5. Kenangan bersama keluarga sendiri, kami beberapa kali pergi ke taman di Jakarta Selatan dan Kebun Binatang Ragunan. Namun itu sebelum pandemi. Insya Allah ada kenangan-kenangan berikutnya

Penutup

Itu dia 15 hal mengenai Daerah Asal saya. Semoga memberi kesan tersendiri. Terima kasih sudah membaca! 

This Post Has 7 Comments

  1. Hani

    Kelurahan “R” tuh Rawamangun bukan ya? Itu mah deket deh sama rumah ortu. Pasar Sunan Giri suka beli alat² jahit & ngobras…hehe…
    Palagi ada clue Golf & Beacukai. Itu mah jalan tikus menuju rumah di Cipinang, belakang Pasar Induk Beras…🥰…
    Nostalgia…

  2. Sistha

    Jadi kangen kue cubit deh. Saya juga suka beli waktu lagi nengok adek yg kuliah di jatinangor. Tiap siang-sore ada mamang2 yg manakal jual kue cubit. Yg paling disukai kue cubit setengah matang jadi serasa cubit lava gitu lumer bagian dalamnya. Nyummy..

  3. Alfi

    Kenapa kota R? Tak boleh disebut lengkapnya kah? Biar pembaca googling pasar sunan giri kah? Hihihi. Itu mah saya! 😂

  4. Sri+Nurilla

    Lho lho lho meng-kaget. Kok saya sepemikiran sama Mba Alfi ya. Karena penasaran dengan keluarahan R, langsung googling “Pasar Sunan Giri keluarahan mana” ehehehe.

    Waktu Andina pernah menceritakan makanan khas Ternate, saya sudah kebayang nikmatnya, apalagi menyantapnya sambil menjiwai pemandangan alam yang indah. 🙂
    ***

    Wkwkwkwk emang dah film jadul yang genre-nya ‘menjurus’ tuh judulnya frontal abezzz.

  5. fanny_dcatqueen

    Ternyata Rawamangun ya mba R nya , atau Rawasari 😄? Rumahku Skr juga di sebrang Rawasari, tapi masih masuk wilayah Rawamangun.

    Naah bakso cak su kumisnya aku seriiiing beli sampe Skr hahahahah.

    Memang enak yaaa, bakso malang paling enak di Rawamangun ya dia aku bilang.

    Kalo sunan giri pastinya Krn tempat langganan buat kecilin atau jahit baju 😁. Malah dulu baju resepsi nikahku jahit di sana, ada penjahit langganan, sayang udah ga ada mbak nya 😦

    Tapi sebenernya aku paling suka beli rujak yg terkenal banget di pasarnya Ama sate Padang kalo suami. Favorit dia tuh saya padangnya.

    Kalo Ternate aku pastinya tau lokasinya, tapi ga pernah kesana aja 😁. Salah satu alasan jelas karena ongkos tiket pesawat yg mahaaaal apalagi daerah timur Indonesia 🤣. Makanya sampe Skr aku masih milih liburan ke LN aja drpd negeri sendiri mba. Tiket ke Papua aja bisa2nya LBH mahal drpd ke Azerbaizan pas promo 🤣🤣.

Leave a Reply