3 Eksperimen Sains Sederhana Dengan Si Kecil

eksperimen-sains-sederhana.jpg

3 Eksperimen Sains Sederhana Dengan Si Kecil – Seperti yang pernah saya sebutkan di tulisan Serunya Bermain Tanah Liat Dengan si Kecil, saya seperti banyak orangtua lainnya kerap memutar otak agar anak berminat belajar. Khususnya jika mempraktekkan homeschooling. Sejatinya kita ingin anak tidak cuma secara fisik belajar, tapi secara naluriah menyukai kegiatan pembelajaran. 

Parenting di Malang, Bandung, Jakarta, Jogja maupun di belahan dunia manapun tentunya ingin anak suka belajar. Dan salah satu subjek yang disukainya setiap minggu adalah ‘eksperimen’ alias eksperimen sains.

Sebelum saat ia berusia 6 tahun, saya lebih banyak mengajaknya mengetahui kisah-kisah Nabi. Tapi di usia sekolah dasar, rasanya ia sudah cukup umur untuk mencoba subjek yang lebih kompleks seperti mempelajari pengetahuan alam. 

Jujurly, anak desain seperti saya ngga banyak tahu atau minat ke sains alam. Nilai IPA atau Biologi saya tergolong biasa-biasa saja. Bahkan waktu disuruh menghafal nama-nama latin tumbuhan saya susah payah konsentrasi. Tapi tentu saja kekurangan pengetahuan saya ini bukan berarti saya ngga bisa mengajarkan si kecil menariknya belajar sains. Saya bisa membuatnya mengerti kenapa bereksperimen itu seru. 

Setelah Googling dan mencari tahu sana-sini, ada banyak eksperimen sains sederhana yang bisa dicoba sejak anak toddler sebenarnya. Bahkan saya sudah pernah kok mengajaknya melihat pertumbuhan biji menjadi kacang hijau. Ini termasuk eksperimen yang berhasil karena dia sampai ingin mencoba lagi. 

Anyway, inilah 3 eksperimen sains sederhana yang cukup sukses membuat si kecil senang belajar: 

Mencampur Warna

Eksperimen mencampur warna adalah salah satu eksperimen yang diminta si kecil. Secara teori sebenarnya dia sudah tahu percampuran warna-warna primer dan dasar karena sering saya ajak berkesenian main cat air. Tapi sepertinya ia ingin mencoba sendiri.

Bahan-bahannya sederhana saja; pewarna makanan (untuk toddler dan balita)/cat air/cat acrylic/cat poster dengan warna-warna primer (merah, biru, kuning) dan dasar, beberapa wadah untuk mencampur warna, pipet atau kuas untuk mencampur dan air. 

Cara eksperimennya cukup campur warna-warnanya dan tanyakan si kecil warna-warna apa yang ia mau campurkan. Pasti ia bersemangat setiap ada perubahan warna. 

Tisu Pelangi dan Air

eksperimen tisu pelangi - blog tulisandin
eksperimen tisu pelangi

Apakah anak senang belajar mengenai air dan senang pelangi? Mungkin eksperimen tisu pelangi dan air bisa dicoba. Saya mendapatkan ide eksperimen ini dari Pinterest. 

Dengan bahan-bahan seperti tisu dapur (tisu yang agak tebal), spidol warna-warni pelangi, air, wadah air, tali dan klip kita bisa mencoba eksperimen ini. Mudah kok membuatnya.

Pertama-tama kita membuat bentuk pelangi (bentuk U terbalik atau lengkungan) di tisu dapur dan mewarnai ujung-ujungnya dengan warna pelangi. Kemudian jepit bagian tengah atas pelangi dengan klip. Klip itu kita ikat dengan tali yang digantung. Sehingga pelangi tersebut menggantung selagi dicelupkan oleh air. 

Lama-kelamaan air akan merambat dan menyerap ‘pelangi’ tisu. Si kecil akan bersemangat melihat air merambat hingga ujung tisu. 

Mencampur Susu, Sabun Cuci Piring dan Pewarna Makanan (Magic Milk)

Ada lagi eksperimen yang disukai si kecil yaitu mencampur susu putih, cairan sabun cuci piring dan pewarna makanan. Selain ketiga bahan itu, siapkan juga wadah untuk tempat mencampur dan cotton bud. Transformasi warnanya akan membuat anak kita terkagum. 

Cukup mudah melakukan eksperimen ini karena cuma tinggal mencampurkan semua bahan saja. Saya sendiri senang melihat percampuran warnanya karena begitu cantik. Sayangnya tidak terfoto namun sempat didokumentasikan. 

Kenapa warna bisa terpencar ketika kena sabun? 

Saat cotton bud yang memiliki campuran sabun dicelupkan dengan pewarna, maka akan ada reaksi kimia antara sabun dan susu. Susu terdiri dari air dan nutrisi, serta molekul lemak kecil yang tersuspensi atau tercampur air. Ketika pewarna makanan diberikan, maka sebagian besar akan tertahan di permukaan air. Sedangkan ketika reaksi kimia terjadi sabun menurunkan tegangan permukaan susu, sehingga pewarna bisa bergerak lebih bebas.” – Bobogrid.Id

Penutup

Itulah 3 eksperimen sains sederhana yang bisa dipraktekkan setidaknya sejak anak berumur 3 tahun. Kebetulan si kecil juga menyukainya. Mungkin karena ada banyak warna-warni di dalamnya. 

Insya Allah saya mau menggali dan mencari lebih banyak eksperimen sains lagi demi membuat anak suka belajar. Saya juga suka mengajaknya menulis hasil eksperimen agar ia sekalian belajar menulis. 

Terus memiliki motivasi dan bersemangat mendampingi anak belajar tentunya adalah salah satu hal positif saat menjadi orangtua. Banyak hal positif juga yang kita dalami sebagai orangtua. Jika ingin belajar parenting, kita juga bisa belajar dari Sekolah Parenting Harum

Terima kasih sudah membaca. Semoga ada yang bisa diterapkan dan memotivasi

This Post Has One Comment

  1. nurul rahma

    wiii makasiii ide idenya mbaaa
    bisa dipraktekin nih kalo ada ponakan kicik yang main ke rumah.
    biar doi ngga minta hp muluuuu

Leave a Reply