Cerita Tetap Fokus HS Saat Momen Banyak Perubahan

fokus homeschooling
source: unsplash

Tak disangka-sangka di bulan Februari 2022 ada perubahan besar yang terjadi dalam hidup personal saya. Di saat yang sama juga sedang ada renovasi rumah. Selama beberapa hari, saya menjadi lose focus tidak terarah dalam melakukan homeschooling. Ini terjadi karena membutuhkan adaptasi dan ada perbedaan budaya dan kebiasaan karena berada di luar rumah.

Selengkapnya bisa di bawah ini ya:

Pengalaman Menginap di Rumah Saudara

Karena rumah ada renovasi bagian vital sehingga kami harus pindah sebentar. Kala itu menginap di rumah saudara jadi pilihan karena dekat dari rumah. Sehingga suami bisa leluasa bolak-balik mengecek dan mengawasi renovasi rumah. Tambahan lainnya, di rumah tersebut banyak juga anak yang menjadi teman si kecil karena terbiasa main bersama. Sehingga anak seharusnya betah menginap. Malahan ia selalu bertanya kapan menginap, tapi waktu itu renovasi belum dimulai.

Menginap di atap yang berbeda tentu memiliki kebiasaan yang berbeda dari rumah sendiri. Hal yang saya tidak bolehkan di rumah, ternyata relatif lebih bebas di rumah saudara. Di tambah anak memiliki ‘sohib-sohib mini’ yang membuat ia semakin enggan melakukan sedikit baca buku Iqra misalnya (tentu lebih seru main sama sohib).

Alhamdulillah satu hal yang bisa saya tetap upayakan adalah anak mendengarkan surat pendek Al Qur’an maupun belajar kisah Nabi. Inipun pagi-pagi sekali sebelum ia sibuk main, karena saya pribadi cukup sulit menginterupsinya. Tapi satu kali si kecil saya ajak dengarkan surat pendek dengan sepupunya. Tak apalah, sambil sekalian belajar bersama. Sebelum tidur pun masih tetap saya bacakan cerita anak, seperti biasa.

Agak susah mengembalikan kebiasaan belajarnya ini, padahal cuma menginap 3 hari. Sayapun berhati-hati tidak mau terlalu strict, karena takut anak menjadi makin enggan belajar. Harus sedikit tegas karena beda atap, beda rules. Saya tidak ingin kelamaan anak manja kemauan mainnya diikuti. Akhirnya lama-kelamaan kebiasaan belajarnya berubah.

Tambahan Renovasi Rumah dan Perubahan Dalam Personal Life

Sebenarnya menginap cuma beberapa hari saja ya. Setelahnya kami kembali ke rumah sambil beberes. Dan kembali melakukan rutinitas biasa dengan sedikit perubahan.

Tapi selain dari renovasi bagian vital, ada lagi perbaikan di rumah yang lokasinya di luar. Saya harus aware juga dengan kebutuhan tukang walau suami lebih banyak turun tangan. Rumah jadi agak berisik. Walaupun pekerjaan tukang cuma sampai sore, berpengaruh juga dalam keseharian. Ada beberapa adjustment juga di rumah yang harus dibiasakan dan tentunya ada sedikit beres-beres.

Di suatu hari saya ada pertemuan zoom dengan komunitas selagi masih ada tukang. Yang saya estimasi pekerjaan tukang telah selesai, ternyata masih berjalan beberapa hari kemudian. Alhamdulillah hari itu anak bisa main juga ke rumah saudara sejenak. Semua berjalan terkendali.

Dengan adanya jadwal mingguan dari grup support membantu saya sekali dalam maintain fokus praktek HS ke anak. Tentunya ada yang skip sesekali, tapi secara garis besar lancar. Mungkin karena saya sengaja tidak membuat parameter yang sulit.

Di waktu inipun ada perubahan dalam kehidupan personal yang cukup mengagetkan. Hingga kinipun dampak perubahan ini saya masih dalam proses adaptasi. Dampaknya hingga sampai emosi. Hingga sekarangpun saya masih harus melatih fokus karena ada perubahan ini. Tapi semua yang terjadi memang sudah digariskan-Nya. Semoga bisa teratasi karena prosesnya naik-turun dan usahanya day-to-day basis.

Tips HS Tetap Lancar Saat Menginap

Agar di lain kesempatan lebih siap, saya mencoba mengambil pelajaran dari pengalaman ini dengan membuat tips:

  • Menyiapkan Aktivitas : Saya sengaja mengendurkan aktivitas harian anak kala menginap, karena menginapnya bukan berwisata atau have fun. Melainkan berada di rumah saudara yang artinya saya juga tidak bisa leyeh-leyeh bak di hotel misalnya. Pastinya harus ikut membantu di rumah. Untuk itu saya coba realistis mengaplikasikan kegiatan harian yang dapat dipraktekkan. Mungkin di lain waktu kegiatan menginapnya lebih memiliki keleluasaan, maka aktivitasnya mungkin bertambah atau bervariasi
  • Menyiapkan Peralatan HS: Yang ini memang butuh niat. Karena agak cepat waktunya, saya cuma membawakan kertas lipat di tas serta gadget agar anak dapat dengarkan Qur’an. Lumayan dengan adanya kertas lipat, ia bisa main bersama sohib bermain kertas. Di lain waktu, harus siapkan tools main sambil belajar yang tidak kalah menarik. Semoga bisa.
  • Tentukan Jam Belajar Harian : Anak saya sudah 5 tahun, sudah bisa diberi pengertian mengenai jam belajar. Bulan ini memang saya belum praktekkan perjanjian jam belajar ini. Namun Alhamdulillah saya cepat mengambil keputusan meminta dirinya mendengarkan surat pendek Qur’an dan mengenal kisah Nabi di pagi hari sebelum main.
  • Manfaatkan Lingkungan Baru : Lingkungan baru tentu memiliki keunikan dan hal yang bisa dipelajari, berbeda dari lingkungan rumah. Kesalahan saya waktu menginap kemarin, saya kurang memanfaatkan lingkungan baru tempat menginap ini untuk pembelajaran anak. Di rumah saudara, ada lapangan luas dan rumput serta pohon. Seharusnya saya bisa manfaatkan anak belajar sambil main di outdoor. Namun balik lagi ya, waktu kemarin ini otak saya bercabang memikirkan progress rumah. Waktu itu sih dia belajar membantu sepupu mendorong sepedanya, belajar jadi abang.
  • Don’t Be Too Hard On Yourself : Di situasi seperti ini, kadang ada hal-hal yang diluar perkiraan. Sebenarnya sih beberapa hari menginap bisa dibilang mirip liburan untuk si kecil. Namun entah saya ini memang nggak mau lengah juga. Soalnya beberapa hari saja, kebiasaan anak berubah dan saya harus pelan-pelan membiasakan seperti di rumah lagi.

Penutup

Perubahan memang selalu terjadi dalam hidup. Tidak ada yang bisa perkirakan sedetilnya apa yang akan terjadi walau sudah berencana. Saya bersyukur sudah lewat dengan drama-dramanya. Kini masuk hari-hari seperti biasa dan semoga saya bisa lebih baik dalam menyiapkan materi homeschooling. Apa kamu punya pengalaman yang mirip?

Leave a Reply